UNAIR NEWS – “Alhamdulillah, akhirnya hari ini ditetapkan setelah dua tahun mengejar Master of Clinical Audiology University of Western Australia,” ungkap Valina Khiarin Nisa dengan bangga. Terang saja, lulusan Fakultas Psikologi Universitas Airlangga tahun 2015 tersebut dinobatkan sebagai satu-satunya calon mahasiswa baru dari Jawa Timur yang mendapatkan beasiwa Hearing Aid East Java Scholarships untuk melanjutkan studi di Master of Clinical Audiology University of Western Australia.
Ditemui usai penetapannya sebagai penerima beasiswa di Gedung Negara Grahadi pada Rabu (27/9), perempuan yang akrab disapa Valina tersebut menuturkan, ia sudah mencoba mendaftar beasiswa tersebut selama dua kali.
“Sudah dua kali mencoba, pertama di tahun 2016. Karena ada kendala jadi perlu coba lagi. Syukur alhamdulillah tahun ini daftar lagi dan lolos,” terangnya bangga.
Ditanyai mengenai pilihan program master yang terhitung baru tersebut, Valina mengungkapkan bahwa hal itu merupakan dorongan dari berbagai dosennya di Fakultas Psikologi UNAIR. Selain itu, konsentrasi pendidikan Valina pada Psikologi Pendidikan Perkembangan menjadi alasan dirinya untuk menempuh pendidikan Master of Clinical Audiology.
“Sebenarnya sejak lulus tahun 2015 sudah diarahkan dosen untuk ambil master ini, karena masih baru untuk di Jatim. Selain itu ada kerjasama antara Jatim dan Australia Barat untuk menangani anak tuna rungu,” terangnya.
Valina menuturkan bahwa beasiswa yan ia terima mencakup biaya hidup selama di Australia, tiket pesawat, dan berbagai keperluan selama studi. Tidak hanya itu, dengan nada riang, Valina juga mengatakan bahwa ada jatah untuk libur dan kembali ke Indonesia selama satu tahun sekali.
“Semua ditanggung mulai tempat tinggal, terbang dari Surabaya-Australia, dan ada liburnya juga,” papar pencipta lagu Jinggle Airlangga itu.
Valina yang kini menjadi dosen muda di Fakultas Psikologi UNAIR itu menuturkan bahwa proses pendidikannya akan dimulai bulan Februari tahun 2018 mendatang. Selain itu, ia juga mengaskan bahwa selepas kuliah usai, ia akan kembali ke UNAIR untuk mengajar serta bakal menjalani kontrak dengan Pemprov Jatim untuk menangani kasus anak berkebutuhan khusus, terlebih yang menyandang tuna rungu.
“Untuk rencana pascamaster, saya ada kontrak dengan Pemprov Jatim dan Psikologi UNAIR. Jadi saya harus mengadakan seminar tentang tuna rungu di beberapa kota di Jatim dan kepada teman-teman prakstisi di daerah-daerah. Selanjutnya saya juga bakal mengajar jadi dosen di Psikologi UNAIR,” pungkas Valina.